Ciri-ciri Pembaca Media Online

Seperti apakah ciri-ciri pembaca media online? Tentu untuk membuat identifikasi atas ciri-ciri itu, dibutuhkan pengamatan dan penelitian atas pola perilaku pembaca media online. Hasil pengamatan dan penelitian yang sejauh ini dapat dijadikan rujukan lengkap atas perkembangan media online dan pola perilaku pembaca media online adalah artikel yang ditulis Paul Grabowicz, Tutorial: The Transition to Digital Journalism.

Akan ada saatnya kita berbincang lebih jauh tentang tulisan Paul Grabowicz tersebut. Untuk kali ini, Ciri-ciri Orang akan membagikan kembali pembahasan mengenai ciri-ciri pembaca media online yang pernah diangkat oleh penulis/blogger Indonesia. Selain karena tulisan-tulisan mereka lebih 'membumi' dan 'lebih dekat' dengan pembaca media online Indonesia, saya sendiri pun sebenarnya sedang melakukan riset kecil-kecilan yang belum selesai atas isi 'tulisan Paul Grabowicz' itu untuk nantinya disesuaikan dengan konteks pembaca media online di Indonesia.

Sebagai "catatan perintis", berikut akan dibahasakan kembali tipe-tipe pembaca online versi penulis/blogger Indonesia. Versi siapa sajakah itu dan tipe-tipe seperti apakah yang mereka tuliskan sebagai ciri-ciri pembaca media online?
_{1. Ciri Pembaca Media Online Menurut Kebiasaannya}
_{2. Tipe Pembaca Media Online Untuk Strategi Konten}
_{3. Jenis Pembaca Media Online Berdasarkan Reaksinya}

Ciri Pembaca Menurut Kebiasaannya

Artikel "Ciri Pembaca Menurut Kebiasaannya" di situs Hipwe ini ditulis oleh Paulus Risang.

Tipe Hening (silent readers): pembaca yang rutin mengunjungi situs media online dan membaca artikel dengan cukup cermat, tetapi tidak pernah tergoda meninggalkan komentar.
Tipe Loyal: pembaca yang aktif menjadi bagian dari sebuah media online. Pembaca tipe ini rutin berkunjung dan selalu menyempatkan diri untuk membaca minimal satu artikel baru yang ada di media online tersebut.
Tipe "Nggerus": pembaca yang menghubungkan suatu artikel yang menurut mereka sesuai dengan keadaan mereka di saat itu. Komentar mereka akan berkutat di sekitar “Wah, pas banget sama gue!” atau “Ini gue banget, nih!”
Tipe Calon Orang Sukses: pembaca yang selalu “jatuh cinta” pada artikel-artikel yang bertema kesuksesan, inspirasi, dan motivasi. Tipe pembaca ini selalu membaca artikel-artikel inspiratif tentang kesuksesan dan passion yang menggugah semangat mereka untuk terus maju.
Tipe “Narsis”: berbeda dari pembaca tipe "nggerus", pembaca tipe narsis adalah pencari artikel-artikel yang lebih bersifat “ceria”. Artikel-artikel tersebut bisa jadi legitimasi profesi atau hobi mereka.
Tipe Pemburu 'Hot Thread': pembaca yang suka membagikan artikel di forum-forum online. Pembaca tipe ini rutin mengunjungi media online untuk mencari artikel yang layak mereka bagikan ke forum.
Tipe Konsultasi: pembaca yang berpikiran terbuka dan mudah percaya akan kemampuan orang lain. Mereka sering bertanya pada kontributor media atau admin sosmed media online tentang hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan mereka.
Tipe Salah Fokus: tipe pembaca yang satu ini bisa dikatakan "lucu” dan unik. Sebagus apapun suatu artikel, mereka akan lebih suka berkomentar tentang gambarnya, muka penulisnya, atau bahkan cuaca hari itu.
Tipe kritikus: pembaca yang akan mengungkapkan hal-hal yang kurang mereka setujui dari sebuah artikel, dengan tetap berpegang pada konteks dan logika yang kuat. Tipe ini biasanya cerdas dan bisa berdebat dengan kepala dingin tanpa melenceng dari konteks.
Tipe Berminat Jadi Kontributor: pembaca tipe ini biasanya adalah mereka yang punya passion menulis dan merasa sejalan dengan visi dari situs media online tersebut.

Tipe Pembaca Untuk Strategi Konten

Artikel "Tipe Pembaca Untuk Strategi Konten" di situs Techinasia ini ditulis oleh Sri Desi Mulyaningsih.

Pembaca Blind Sharer: pembaca yang terfokus pada sebuah judul. Seringkali mereka sudah menarik kesimpulan sebelum mereka membaca sampai habis.
Pembaca Skimmer: pembaca yang tertuju pada gambar-gambar, menyimpulkan isi dari sebuah konten dengan melihat ilustrasi-ilustrasinya maksimal hanya membaca baris pertama hingga paragraf awal, kemudian membuat penilaian tentang konten tersebut.
Pekerja yang sedang jenuh: pembaca yang membaca konten media online hanya untuk mencari kesibukan lain untuk menyiasati kebosanan.
Pembaca tipe peneliti: pembaca tipe ini memiliki sebuah misi, yakni untuk menemukan informasi mentah, tidak peduli dari mana datangnya, asalkan informasi akurat.
Pembaca “angkuh”: pembaca yang hanya mau membaca konten berisi hal yang teknik, berat, unik, detai dan panjang serta ditulis dengan baik.
Pembaca loyal: pembaca yang sudah menemukan tempo konten sebuah media online. Mereka tertarik pada media online tersebut karena awalnya tertarik pada salah satu konten. Mereka kemudian akan menantikan konten-konten berikutnya.
Influencer industry: tipe pembaca yang setelah mendapat informasi dari sebuah media online langsung membagikannya di komunitasnya.

Jenis Pembaca Berdasarkan Reaksinya

Artikel "Jenis Pembaca Berdasarkan Reaksinya" di blog Galuhgo ini ditulis oleh 'Maman Gendeng'.

Tipe 'pembaca 'Gemes': pembaca yang suka 'gemes' dan geram saat membaca berita yang merugikan sesuatu yang dibelanya. Pembaca tipe ini akan menebarkan ke-gemes-an mereka lewat caption-sharing atas artikel media online yang dibacanya. 'Pembaca gemes' susah dihentikan, karena biasanya mereka akan terus mencari dan hanya percaya pada berita yang membuat dia gemes, walaupun berita tentang peristiwa yang "sebenarnya" sudah "menyusul".
Tipe 'Pembaca Anti-gemes': pembaca yang menjadi lawan tanding para 'pembaca gemes'. Tipe ini biasanya akan membaca berita media online yang dibagikan para 'pembaca gemes' lalu dengan sabar mencari berita kontra yang menurut mereka lebih 'adem' dan yang lebih mendekati fakta. Sebagian dari 'pembaca anti-gemes' ini akan mencoba meluruskan dengan share tandingan, tanpa caption gemes di media sosial mereka.
Tipe 'Pembaca Budiman': tipe pembaca yang paling kalem. Mereka biasanya membaca seluruh berita online yang ada. Baik yang gemes maupun anti-gemes. Bagi mereka, tidak perlu berbagi sana-sini; tidak ada yang perlu disalahkan, baik 'pembaca gemes' maupun 'pembaca anti gemes'. Dua-duanya benar. Kesalahan terjadi ketika dua tipe ini saling menyerang, memaki, dan menyakiti satu sama lain. Pembaca budiman memilih untuk tenang, membaca berita dengan cerdas dan kalem.