Ciri Orang yang Akan Masuk Surga

Seperti apa ciri-ciri orang yang nantinya akan masuk surga? Pertanyaan itu jatuh begitu saja ke ruang jeda, saat sedang memilih tema artikel pertama yang akan ditulis di ciri-orang.blogspot.com. Sederhana, tetapi alot. Ini adalah catatan singkat setelahnya, setelah mencoba menyeduh bening dalam hening, mencari jawab atas pertanyaan yang seolah tak penting tetapi cukup membuat pening.

Ciri Orang yang Akan Masuk Surga

Surga adalah kata yang punya banyak nama dalam berbagai bahasa, merujuk pada suatu tempat di seberang sana yang dituju manusia setelah berlalu dari kehidupan ini. Berbagai agama besar di dunia, pun ragam kepercayaan masyarakat lokal punya "bahasa" dan "cerita" tersendiri tentang surga dan "cara hidup di sini untuk bisa sampai ke sana".

Tulisan kecil ini, Ciri Orang yang Akan Masuk Surga, adalah sebuah catatan sederhana tentang usut-asal kata surga dalam bahasa Indonesia. Penting untuk diingat bahwa ini hanyalah kajian etimologis, bukan sama sekali sebuah cara pandang benar-salah berlatar dogma tertentu tentang petunjuk jalan ke surga. Adapun untuk memudahkan runtutan alurnya, tema besar itu dicacah menjadi kepingan-kepingan judul kecil sebagai berikut:
1. Etimologi: Asal-usul "Surga"
2. Swarga: "Surga" yang Masuk ke Jawa
3. Surga: "Kado" di Ujung Jalan
4. Epilog: Surgaku Bukan Urusanmu


Etimologi: Asal-usul "Surga"

Kata Surga atau Sorga dalam bahasa Indonesia merupakan kata yang berasal dari bahasa Sanskerta, yakni svarga (स्वर्ग). Svarga adalah konsep Hindu (Brahmanisme ortodoks) untuk membahasakan sebuah tempat berdiamnya cahaya dan para dewa yang dipimpin oleh dewa Indra; di sanalah tempat jiwa-jiwa yang saleh berada sebelum mereka be-reinkarnasi.
Svarga: heaven, the abode of light and of the gods, heavenly bliss, (especially) indra-'s heaven or paradise (to which the souls of virtuous mortals transferred until the time comes for their re-entering earthly bodies; this temporary heaven is the only heaven of orthodox Brahmanism; it is supposed to be situated on mount.

Dalam bahasa Sanskerta, kata svarga diasalkan dari dua kata, yakni Svar dan Ga. Kata svar (√स्वर्) diartikan sebagai tempat cahaya atau langit, sebuah tempat yang diyakini berada di atas matahari; di antara matahari dan bintang utara (polar star). Dalam bahasa yang lebih ringkas, svar diterjemahkan sebagai "cahaya".

Arti kata svar (√स्वर्)
Sedangkan kata ga yang melekat pada svarga berarti "sedang bergerak", "menuju ke" atau "perjalanan". Dengan demikian, dilihat dari runutan etimologi kata, svarga (surga) pada mulanya berarti "perjalanan menuju cahaya".

arti kata kata ga
Konsep tentang "perjalanan menuju cahaya" itulah yang oleh pemahaman Hindu tentang svarga dibahasakan sebagai sebuah tempat persinggahan bagi jiwa-jiwa yang saleh yang telah melakukan kebajikan selama masa hidupnya, tetapi belum siap untuk mencapai Moksha atau diangkat ke Vaikunta, tempat kediaman dewa Wisnu.
Svarga is seen as a transitory place for righteous souls who have performed good deeds in their lives but are not yet ready to attain moksha, or elevation to Vaikunta, the abode of Lord Vishnu, considered to be the Supreme Abode. The capital of Svarga is Amaravati and its entrance is guarded by Airavata. Svarga is presided over by Indra, the leader of devas.


Swarga: "Surga" yang Masuk ke Jawa

Setelah masuk ke dalam kebudayaan Jawa, kata svarga dalam bahasa Sanskerta dibabtis menjadi swarga. Ringkas cerita 'pembabtisan' itu dikisahkan dengan apik oleh Timbul Haryono dalam bukunya, Sendratari mahakarya Borobudur. Masuknya (istilah) Swarga, yang dibawa oleh pengaruh kebudayaan India (Hindu dan Budha), membawa hal baru dalam pemahaman masyarakat Jawa kuno tentang konsep hidup setelah kematian.

Sebelum masuknya agama Hindu dan Buddha, masyarakat Jawa kuno telah menganut kepercayaan asli berupa pemujaan terhadap arwah leluhur. Untuk leluhur dipakai istilah Hyang dan tempat tinggal para leluhur di alam gaib disebut Kahyangan. Pada masa-masa awal masuknya pengaruh India ke Jawa, istilah Swarga masih dipakai berdampingan dengan istilah Kahyangan, karena Swarga juga bermakna tempat tinggal para roh yang selama hidupnya berbuat kebaikan.

Dalam perkembangannya, Swarga (dan naraka/neraka) lebih dikaitkan dengan konsep sebab-akibat yang kemudian dikenal dengan hukum karma. Pemakaian istilah Kahyangan dan Swarga pun dipisahkan. Kahyangan dipakai untuk menyebut tempat tinggal para dewa dan bidadari, sementara Swarga dipakai untuk menyebutkan tempat setelah kematian yang diperuntukkan untuk orang-orang yang berbuat atau bertingkahlaku baik semasa hidupnya.

Kepercayaan yang terukir di candi Borobudur


Surga: "Kado" di Ujung Jalan

Masuknya pengaruh Islam dan Kristen ke Indonesia tidak mengubah konsep dasar tentang surga (swarga) yang sebelumnya telah berkembang dalam kebudayaan Jawa khususnya, dan kebudayaan-kebudayaan nusantara pada umumnya. Sebagaimana yang sebelumnya diamini dalam pengaruh kebudayaan India (Hindu dan Budha), surga tetaplah menjadi tempat bagi orang-orang yang semasa hidupnya melakukan kebajikan. Bagi suku-suku nusantara, perbedaan pengaruh Islam dan Kristen persisnya terletak pada dimensi eskatologis tentang konsep surga.

Surga dalam agama-agama samawi (Yahudi, Islam, dan Kristen) adalah tempat akhir (tempat setelah kematian) yang dijanjikan Sang Pencipta bagi umat-Nya, yang semasa hidup di dunia, menjalani hidup seturut perintah-perintah-Nya, sebagaimana yang diajarkan dalam masing-masing agama. Surga pun mendapat ciri baru bagi suku nusantara yang menganut iman Islam dan Kristen, yakni bukan semata sebagai "tempat peralihan/persinggahan", tetapi sebagai "tempat akhir setelah kematian" yang diperuntukkan Sang Pencipta bagi umatNya yang setia.

Latar panjang "sejarah surga" itulah yang kiranya melatari Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan (KBBI daring) memberi dua arti untuk kata surga. Pertama, surga adalah alam akhirat yang membahagiakan roh manusia yang hendak tinggal di dalamnya (dalam keabadian). Kedua, surga adalah kayangan tempat kediaman Batara Guru (Siwa); Surgaloka.


Epilog: Surgaku Bukan Urusanmu

Judul kecil di atas adalah penggalan yang dikutip dari deskripsi pada postingan di akun instagram Nikita Mirzani pada akhir tahun 2015 (17/12/2015), seminggu setelah ia "diamankan" Bareskrim Polri di Hotel Indonesia Kempinski pada 10 Desember 2015 terkait penyelidikan kasus "tindak pidana perdagangan manusia" (prostitusi di kalangan artis). Postingan tersebut diunggah Nikita Mirzani lantaran kesal terhadap "serangan" para haters di media sosial, yang setalah penangkapan dirinya, melabeli janda dua anak itu dengan sebutan prostitute.

Nkita Mirzani: Surgaku Bukan Urusanmu
"Helooow kalian, Gw Mau Tanya deh, belakang Ini Gw agak lumanyan sering baca comment2 kalian yg NYAMPAH DI IG GW, kalian bilang ttg ZINAH, DOSA, dll! Lo2 semua yg blng gitu Apa pada msh perawan ( sblm menikah) Dan buat yg cowo (cowo sejati Apa homo), gimana lo2 semua bisa nulis seenak jidat lo semua, klo lo2 semua Aja ga prh luput dr dosa,

come on, jng naif lah jd org, comment blh, tpi sebaiknya berkaca dulu sblm commentar, itu jauh lbh baik, itu Aja sih, menurut Gw yah,,,, Dan Gw akan senang hati ngeladenin comment kalian semua, KALAU, kalian semua itu tidak prh melakukan dosa alias msh SUCI, kaya bayi Baru lahir, surga ku bukan urusanmu, karena surga juga belum tentu jadi tempatmu..." @nikitamirzanimawardi

Tidak hanya mendapat ribuan komentar pada postingannya itu, ungkapan kekesalan Nikita Mirzani tersebut sempat booming di media sosial dan dibahasakan kembali oleh para netizen dalam bentuk beberapa meme kreatif. Meski postingan tersebut justru memancing lebih banyak reaksi negatif, namun tidak sedikit netizen yang menyatakan secara terbuka, mereka setuju dengan apa yang ditulis Nikita Mirzani: surgaku bukan urusanmu. Nah, menurut Anda?
Nama

Ciri-ciri,6,Media Online,5,Trending Topic,6,
ltr
item
Ciri-ciri Orang: Ciri Orang yang Akan Masuk Surga
Ciri Orang yang Akan Masuk Surga
Seperti apa ciri-ciri orang yang nantinya akan masuk surga? Pertanyaan itu telah berumur setua peradaban manusia... Seperti apa jawabannya?
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtgf2GdkEA3nTIJwDC1PXdgIymHHT2bc8McXemnHKto2Gmp4xdZWDBTFEFY7cLhmWVkZWzo9wf1Yx5yMUbSFjmfogzdciRvMssiJXIGBJyaT62nZuwYYUq2KXKMEPgsD8NjPweYiEH2Q4G/s640/ciri+orang+yang+masuk+surga.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtgf2GdkEA3nTIJwDC1PXdgIymHHT2bc8McXemnHKto2Gmp4xdZWDBTFEFY7cLhmWVkZWzo9wf1Yx5yMUbSFjmfogzdciRvMssiJXIGBJyaT62nZuwYYUq2KXKMEPgsD8NjPweYiEH2Q4G/s72-c/ciri+orang+yang+masuk+surga.webp
Ciri-ciri Orang
https://ciri-orang.blogspot.com/2016/01/ciri-orang-yang-akan-masuk-surga.html
https://ciri-orang.blogspot.com/
https://ciri-orang.blogspot.com/
https://ciri-orang.blogspot.com/2016/01/ciri-orang-yang-akan-masuk-surga.html
true
4547106346003645564
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content